4 Tata Kelola Pertanian Cabai Rawit untuk Pemula
Bertani cabai bisa
jadi pilihan alternatif untuk siapa saja yang ingin memulai bisnis pertanian.
Pasalnya, permintaan pasar, kisaran harga serta prediksi perawatan dan tata
kelola bertanam cabai yang lebih mudah serta dapat terukur jadi alasannya.
Tapi meski
tergolong mudah menghasilkan, bila hendak dijadikan sebagai komoditas bisnis,
cabai perlu dipahami tata kelolanya secara benar. Ini agar, bisa menghasilkan
panenan yang berkualitas dengan hasil yang maksimal.
Berikut ini adalah
rangkuman tata kelola pertanian cabai dalam 4 langkah.
1.
Siapkan Bibit Unggul
Petani
sebaiknya memilih bibit cabai yang sudah terbukti tahan hama, dan punya faktor
perawatan mudah. Beberapa bibit unggul cabai sudah tersedia dipasaran dengan
kapasitas produksi hampir 20 ton per hektarnya. Benih cabai unggul ini antara
lain; Cabai Kencana, dengan potensi produksi 22,9 ton/ha dan karakter yang
mudah beradaptasi di dataran tinggi, medium serta tahan di musim kemarau, Cabai
Ciko potensi produksinya sampai 20,5 ton/ha, Cabai Prima Agrihorti, kapasitas
produksi 20,25 ton/ha, dan Rawit Rabani Agrihorti, kapasitas produksi 13,14
ton/ha.
2.
Siapkan Persemaian
Tempat
persemaian dibuat dalam bentuk bedengan atau rak yang dinaungi plastik
transparan. Media semai berisi campuran pupuk kandang, SP36 atau NPK. Bibit
yang sudah siap dipindah ke lahan tanam biasa berusia 17 hingga 21 hari.
3.
Siapkan Lahan Tanam
Lahan
tanam cabai dipersiapkan dengan kedalaman 30-40 cm. Bedengan dibangun dengan
ukuran; tinggi 30-40 cm, lebar 110-120 cm dan jarak per-bedengan 60-70 cm.
Pupuk bisa menggunakan campuran jenis Urea/ZA500, SP-36 300, dan KCL200,
ditaburkan per meternya dengan berat 100 gr. Untuk pupuk kandang, dipersiapkan
hingga 20-30 ton/ha. Lahan harus sudah siap 40 hari sebelum masa tanam tiba.
4.
Perawatan
Setelah
bibit dipindah ke lahan tanam selanjutnya perawatan dilakukan. Perawatan
dilakukan dengan jalan penyiraman secara teratur, pemupukan serta menghilangkan
gulma dan penggunaan pestisida untuk menghalau hama yang bisa menyerang tanaman
cabai.
Dengan mempehatikan
4 hal diatas diharapkan petani bisa mendapatkan hasil panen secara melimpah
sesuai dengan potensi dari setiap bibit yang dipilih. Dalam hal hasil panen ada
beberap hal yang perlu diperhatikan terkait dengan penurunan kapasitas.
Hal tersebut antara
lain, perawatan yang berkala dan teratur. Musim yang mendukung atau tidak serta
ketinggian tempat cabai di tanam. Seperti dibahas dalam bab pembuka, setiap
jenis bibit punya prediksi hasil panen yang berbeda. Pemupukan juga menjadi
salah faktor yang berpengaruh terhadap hasil panenan cabai rawit.
Untuk faktor
penyebab kegagalan cabai rawit antara lain busuk sebelum masa panen tiba yang
disebabkan karena tanaman terendam air, juga yang disebabkan karena hama
seperti ulat grayak, tungau merah, dan jenis hama lainnya.
Comments
Post a Comment