Metode Pemasaran Produk Pertanian yang Efektif untuk Mengatasi Kendala bidang Agribisnis

Berbisnis di bidang manajemen pertanian menjadi salah satu pilihan bagi banyak orang belakangan untuk menanamkan modalnya. Hal ini mengingat berbagai macam hal, salah satunya tentu saja berkaitan dengan faktor permintaan dari hasil produksi yang cukup stabil.


Tapi meski demikian tak sedikit mereka yang masuk kedalam bisnis pertanian pernah mengalami gulung tikar.

Dari beberapa pengalaman pelaku bisnis pertanian, meski hasil panenan memuaskan akan tetapi kendala tetap saja muncul. Berikut ini adalah kendala paling umum sering dihadapi para pelaku agribisnis. Baca juga:5 Tips Memulai Bisnis bidang Pertanian Yang Menjanjikan Dan Enteng Modal.

 Jaringan Pasar Yang Rendah


Banyak petani di daerah terutama yang masih minim koneksi internet kurang bisa mendapatkan informasi tentang bagaimana membangun jaringan pasar yang kuat. Hasilnya, panenan melimpah namun tak dapat terserap oleh pasar secara maksimal.

Padahal seperti diketahui bersama, produk pertanian tergolong produk dengan limitasi masa pakai yang terbatas. Bila tak segera sampai ke tangan konsumen dikhawatirkan hasil panenan bisa rusak dan tak lagi punya nilai jual.

Suplai Produk Setara Musim


Hukum pasar adalah hukum permintaan dan penawaran. Bila suplai melimpah, maka harga akan turun. Sementara komoditas hasil pertanian sering setara musim. Sehingga hanya bila musim tertentu sebuah produk pertanian akan tersedia, sementara diluar musim produk menghilang dari peredaran.

Untuk itu, sangat perlu untuk seorang pelaku agribisnis mempelajari teknik bercocok tanam agar mampu menjaga kestabilan pasokan sepanjang musim. Hal ini sebenarnya sudah dimungkinan dengan hadirnya berbagai macam teknologi penunjang serta ilmu dibidang rekayasa pertanian.

 Pasar Lokal Tak Mampu Menampung Secara Maksimal


Pasar tradisional di berbagai daerah menjadi ujung tombak bagi para petani untuk menjual hasil panenannya. Meski demikian, tak jarang daya tampung pasar lebih rendah ketimbang suplai produk terutama saat musim panen tiba. Hal ini mengakibatkan tidak semua produk pertanian bisa terampung terlebih untuk petani di daerah terluar dan pinggiran.

Tiga poin diatas adalah kendala yang umum muncul dan dihadapi pelaku bisnis pertanian. Untuk itu perlu diketahui pula bagaimana metode pemasaran yang efektif sehingga meningkatkan omzet pebisnis pertanian.


Revitalisasi Fungsi Gapoktan serta Koperasi


Sangat penting bagi pebisnis untuk punya komunitas sesuai bidang bisnisnya. Termasuk di bidang pertanian. Gabungan Kelompok Tani atau Gapoktan adalah salah satu ujung tombak komunitas petani dan pemain bidang pertanian. Saat ini, dengan majunya teknologi informasi dan komunikasi, komunitas semacam ini banyak bermunculan secara mandiri sebagai grup-grup di media sosial. Orang bisa bertukar informasi tentang metode bertani, sistem pemasaran dan hal lainnya. Demikian pula dengan fungsi koperasi utamanya di bidang permodalan.

 Manfaatkan Agen Pertanian Swalayan


Belakangan pasar swalayan besar juga sudah mulai merambah kerjasama dengan petani lokal dalam hal pasokan produk pertanian. Tentunya dibutuhkan standar kualitas yang baik serta pengemasan bermutu. Ini karena standar mutu produk yang bisa masuk ke pasar swalayan jelas lebih tinggi ketimbang pasar tradisional.

Dengan mengetahui kendala sekaligus gambaran cara pemasaran produk pertanian yang efektif harapannya maka pelaku bisnis pertanian akan lebih mudah dalam mengelola usahanya. Baca Artikel : The Benefits Of Sea Salt For Agriculture.

Comments

Popular Posts